Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 05:56:58【Sehat】425 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(548)
Artikel Terkait
- KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
- Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal
- Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan
- Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal
- BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG
- 5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau

5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG

12 SPPG yang langgar SOP siap beroperasi kembali

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China